Grouping Students (TESOL)


Problem Behaviour and What to Do About It (TESOL)

Bencana Lombok, Bencana Kita Semua

Indonesia adalah negara yang dikelilingi cincin api. Karenanya, bencana alam seperti gempa bumi atau gunung meletus bisa terjadi kapan saja. Seperti yang terjadi baru-baru ini, gempa bumi  yang terjadi pada hari Minggu tanggal 5 Agustus 2018 di Lombok yang berkekuatan tujuh skala richter. Gempa tersebut tidak hanya memporak-porandakan banguan dan rumah –rumah yang berdiri di atas tanah Lombok, namun juga memakan korban jiwa para penduduknya yang jumlahnya mencapai ratusan.  Gempa bumi tersebut merupakan gempa utama dari rangkaian gempa bumi di Pulau Lombok sejak gempa awalan 6,4 SR akhir Juli lalu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir peringatan terjadinya tsunami akibat gempa ini. Sebanyak 132 gempa susulan terjadi hingga hari Senin tanggal 6 Agustus 2018. Menurutp BNPB (Badan Nasional Penganggulangan Bencana), kerugian ekonomi yang diderita oleh Lombok mencapai Rp 1 triliun. Karena keadaan yang masih belum aman, banyak pasien-pasien yang menderita luka akibat gempa tersebut  dirawat di dalam tenda. Akibat gempa tersebut juga banyak wisatawan yang membatalkan perjalanannya ke Lombok. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, memperkirakan, gempa bumi tektonik yang terjadi di daerah Pulau Lombok, Provinsi NTB, pada Minggu malam (5/8/2018) berasal dari zona sesar yang sama dengan gempa yang terjadi pada Minggu (29/7/2018).
"Kejadian gempa bumi sekarang diperkirakan diakibatkan oleh sesar atau patahan aktif jenis sesar naik pada zona sesar busur belakang Flores (Flores Back Arc)," kata Kepala PVMBG, Kasbani, di kantornya, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (6/8/2018).
Penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah terhadap bencana gempa di Lombok ini bisa dibilang setara dengan penanggulangan bencana nasional. Duka Lombok adalah duka kita semua. Besarnya korban jiwa yang ditimbulkan oleh bencana tersebut sangatlah besar.
Saya sendiri adalah orang yang cukup acuh dengan berita-berita di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan politik. Tidak adanya televisi di kosan saya makin membuat saya semakin apatis terhadap pemberitaan. Satu-satunya sumber berita saya adalah dari internet, terutama sosial media. Saya pertama mengetahui berita gempa Lombok tersebut melalui sosial media Facebook. Saya tidak terlalu terkejut melihat berita tersebut karena saya sendiri sudah mengetahui jikalau pulau-pulau di Indonesia memang rawan terkena bencana, terutama gempa bumi. Namun, setelah mengetahui besarnya gempa dan banyaknya korban cukup membuat saya tertarik dengan bencana gempa di Lombok tersebut. Menurut salah satu sumber berita, korban dari bencana gempa di Lombok tersebut mencapai lebih dari 500 orang. Di tengah bencana gempa tersebut, ternyata masih ada saja oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengaitkannya dengan politik. Akhir-akhir ini para pelaku politik memang cukup gencar dalam mempromosikan diri mereka terutama karena menjelang tahun 2019 dimana akan diadakan pemilihan presiden. Pemberian bantuan terhadap korban gempa Lombok dijadikan sebagai ajang mempromosikan diri para politisi agar citra mereka meningkat di mata masyarakat. Memang tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun bukankah lebih baik jika pemberian bantuan tersebut dilakukan secara ikhlas tanpa embel-embel politik. Selain politik, muncul juga banyak berita-berita hoax yang cukup meresahkan di tengah hiruk-pikuk masyarakat korban gempa Lombok yang sibuk kesana-sini mencari kerabat ataupun bantuan agar mereka bisa bertahan hidup. Hoax-hoax yang muncul antara lain adalah info tentang akan adanya gempa susulan. Berita-berita hoax tersebut membuat warga menjadi takut untuk tinggal dirumah dan lebih memilih untuk meninggalkan kediaman mereka menuju ke tempat yang lebih aman. Namun ternyata, rumah-rumah yang ditinggalkan tersebut menjadi sasaran para pelaku kejahatan untuk mengambil harta benda yang tertinggal di dalamnya. Ternyata berita-berita hoax tersebut sengaja dibuat oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab agar mereka bisa mendapatkan keuntungan sendiri. Tentu hal tersebut sangat memilukan. Di tengah-tengah hebohnya bencana yang memakan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerugian materiil yang besar, masih ada saja orang yang tega melakukan kejahatan seperti membuat hoax dan melakukan pencurian untuk keuntungan mereka sendiri.
Bencana gempa yang terjadi di Lombok  adalah bencana kita semua. Sebagai sesama rakyat Indonesia, sudah sepantasnya kita saling membantu jika ada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan. Atas dasar hal terseut, kelompok saya yang terdiri atas 3 orang mulai menggalang dana bantuan dengan arahan dari dosen kami. Memang awalnya kami merasa malas untuk melakukannya dan bingung bagaimana caranya kami bisa mengumpulkan uang. Karena kesibukan kuliah dan tugas-tugas juga, kami jadi semakin kehilangan motivasi untuk menggalang dana bantuan untuk korban bencana Lombok. Namun karena memikirkan bahwa kita harus memberikan bantuan kepada para korban tersebut, kami mulai mencoba menggalang dana dengan cara kami sendiri. Kami bersama dengan kelompok lain mencoba menggalang dana bantuan di tempat yang ada banyak orang. Kami bersama-sama menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah. Di sana kami mulai menggalang dana. Awalnya memang kami merasa gengsi dan malu. Ada juga rasa takut jikalau nanti orang-orang akan berprasangka buruk terhadap kegiatan yang kami lakukan ini. Namun kami berusaha mnyingkirkan pikiran-pikiran negatif tersebut dan mencoba mendekati dan mendatangi orang-orang yang berlalu lalang di Masjid Agung Jawa Tengah tersebut. Orang pertama yang kami datangi menolak untuk memberikan bantuan. Karena hal tersebut kami jadi agak malu untuk melanjutkan kegiatan tersebut. Kemudian kami mencoba lagi untuk mencari orang lain yang ada di sekitar. Saya mencoba mengumpulkan keberanian saya untuk mendekati dan mencoba meminta sumbangan dari orang yang sedang berjalan-jalan di sana. Ternyata ada orang yang terbuka hatinya dan segera mengeluarkan uang untuk memberikan sumbangannya kepada saya. Saya dan kelompok merasa cukup senang karena usaha kami tidaklah sia-sia. Setelah mendapat sumbangan pertama tersebut, kami menjadi lebih bersemangat untuk melanjutkan penggalangan dana. Memang dana yang kami kumpulkan tidaklah banyak, namun paling tidak kami bisa memberikan bantuan kepada para korban gempa di Lombok.
Doa-doa selalu mengalir dari seluruh warga Indonesia untuk para korban bencana gempa bumi di Lombok. Doa agar yang terluka diberi kesembuhan, doa agar yang kehilangan bisa mengikhlaskan, doa agar yang kehilangan nyawa bisa tenang di alam sana, doa agar bencana yang sebesar itu tidak terjadi lagi. Betapa mengerikannya jika alam “mengamuk” dan menunjukkan “kekuatannya”. Kita sebagai manusia yang lemah hanya bisa pasrah ketika diterpa guncangan gempa berkekuatan besar dan hanya bisa maratap ketika diterjang oleh gelombang ombak yang menggulung merusak apapun yang ada di hadapannya. 

Popular Methodology in Language Learning (TESOL)

Some Background Issues (TESOL)

Mistakes and Feedback in Language Learning (TESOL)

Media Transmisi Pada Jaringan

MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
 Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. 


1.  Media Transmisi Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya. 

a.      Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
·         1. Shielded Twisted-Pair (STP)




Gambar Shielded Twisted-Pair (STP) 


Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)
  •  Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
  •  Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). 



·         2. Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
·          Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh:kabel telepon.
·   Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
·      Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
·      Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
·          Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth             hingga 100 MHz.



Gambar Unshielded Twisted-Pair (UTP


Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
  • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran: kecil
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).


Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. 


b.      Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Gambar  Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
  •  Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  •  Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial


Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.





c.       Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Gambar  Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik) 

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
  •  Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
  • Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
  • Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
  • Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
  • Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.



Tipe-tipe kabel fiber optic:
  • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
  • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
  • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.




2.  Media Transmisi Unguided

           Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. 
            Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless , merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik tersebut.
1.  Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan       receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
  •  Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
  • Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antenna


3. Tiga macam wilayah frekuensi
  • Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
  • Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
  • Gelombang inframerah


Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
  • Distribusi siaran televisi
  • Transmisi telepon jarak jauh
  • Jaringan bisnis swasta


3. Radio Broadcast
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
  • Distribusi siaran televisi
  • Transmisi telepon jarak jauh
  • Jaringan bisnis swasta
4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur  pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. 




Teknologi wireless berdasarkan tipe jaringan :
1. PAN ( Personal Area Network )
merupakan jaringan yang menghubungkan komputer dengan perangkat yang berada disekeliling seseorang saja. Sebagai contoh komputer dengan telepon seluler atau PDA. Pada jaringan ini anda dapat menjangkau antar perangkat kurang lebih 10 m (30 feet)
2. LAN ( Local Area Network )
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Teknologi Wireless :
Wireless LAN (WLAN) yaitunya wifi atau wireless fidelity. empat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Wireless Fidelity (Wi-Fi) adalah nama yang diberikan oleh Wi-Fi Alliance untuk mendeskripsikan produk wireless local area network (WLAN) yang berdasarkan standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11 dengan beberapa teknologinya :
  • Tipe a  : 5,8 GHz kecepatan 54 mbps
  •  Tipe b  : 2,4 GHz kecepatan 11 mbps
  • Tipe g  : 2,4 GHz kecepatan 54 mbps
  • Tipe n  : 2,4 & 5,8 GHZ kecepatan 200 mbps


Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel

3. MAN (Metropolitan Area Network )
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km
Teknologi wireless : wimax dengan standard IEEE 802.16
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.


4. WAN ( World Area Network )
Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut.
Teknologi wireless : satelit
Kelebihan dan Kelemahan
Media transmisi wireless memiliki keunggulan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut.  Adapun keunggulan dari media transmisi wireless :
  • Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
  • Infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse).
  • Mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
  • Koneksi Internet akses 24 jam, aksesnya yang cepat, dan bebas pulsa telpon.
Sedangkan kelemahan yang terletak pada media transmisi wireless :
  • Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan).
  • Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll).
  • Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA).
  • Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
Teknologi wireless memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.